Bagikan:

JAKARTA - UN Women memperkirakan lebih dari 28.000 wanita dan anak perempuan tewas di Jalur Gaza, Palestina sejak dimulainya perang pada Oktober 2023, atau satu wanita dan anak perempuan tewas setiap jam dalam serangan oleh pasukan Israel.

Di antara mereka yang tewas, ribuan adalah ibu, meninggalkan anak-anak, keluarga, dan masyarakat yang hancur.

Badan itu mengatakan, angka-angka ini menggarisbawahi korban jiwa yang menghancurkan akibat konflik dan nyawa serta masa depan yang hilang terlalu cepat, dikutip dari WAFA 20 Mei.

"Sejak gencatan senjata runtuh pada Maret 2025, kondisi semakin memburuk di Gaza, diperparah oleh hampir sembilan minggu blokade bantuan kemanusiaan yang sedang berlangsung. Seluruh penduduk di Gaza dengan cepat kehabisan makanan dan persediaan penting dengan meningkatnya risiko kelaparan," kata badan itu.

"Ini berarti setiap perempuan dan anak perempuan, (lebih dari 1 juta) menghadapi tingkat kelaparan yang sangat parah. Perempuan dan anak perempuan terjebak, menghadapi pengungsian, meningkatnya angka kematian ibu, dan kurangnya mekanisme keselamatan dan perlindungan," lanjut UN Women dalam pernyataan itu.

"Meskipun dalam keadaan yang mengerikan ini, UN Women terus bekerja sama dengan organisasi masyarakat sipil yang dipimpin perempuan di Gaza, berupaya memberikan layanan dan dukungan penting bagi penduduk yang terdampak. Namun skala penderitaan jauh melampaui kapasitas atau sumber daya saat ini. Tanpa peningkatan signifikan dalam akses ke bantuan, dukungan, dan pendanaan kemanusiaan, banyak nyawa yang terancam," tambahnya.

Sementara itu, sumber medis di Gaza pada Hari Selasa mengonfirmasi, jumlah korban tewas Palestina sejak serangan Israel Oktober 2023 telah mencapai 53.572 orang, sedangkan 121.688 orang lainnya luka-luka, dengan mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak.

Menurut sumber yang sama, jumlah korban tewas sejak dimulainya kembali genosida Israel pada 18 Maret setelah gencatan senjata selama dua bulan juga telah meningkat menjadi 3.427, selain 9.647 lainnya yang terluka.