Bagikan:

BANTEN - Menyikapi masih tingginya angka belum lancar baca Quran di Banten, Yayasan Al Kayyis menginisiasi Pendidikan Baca Al quran gratis. Berdasarkan hasil survei Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Provinsi Banten tahun 2021, tercatat sebanyak 76,72% Muslim di Banten belum lancar membaca Al-Qur’an, baik pada tingkat cukup hingga sangat buruk (Kabar Banten, 2021). Sebagai bentuk kepedulian terhadap akses pendidikan, Yayasan Al Kayyis Banten membebaskan biaya SPP dan iuran pendidikan bagi 80% peserta didik yang berasal dari keluarga kurang mampu, khususnya anak yatim dan dhuafa.

Sejak berdiri pada tahun 2011, Yayasan Al Kayyis Banten yang berdiri dengan SK KEMENKUMHAM No. AHU-6941-AH.01.04 Tahun 2011, telah berkomitmen untuk berperan aktif dalam pendidikan dan pembinaan generasi muda, khususnya anak yatim dan dhuafa,

melalui pengajaran Al-Qur’an yang sistematis dan terstruktur. Berlokasi di atas lahan seluas kurang lebih tiga hektar di Desa Sajira, Kabupaten Lebak, Banten, yayasan kami menyelenggarakan pendidikan setara jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah

Menengah Atas (SMA), dengan fokus utama pada pembelajaran Al-Qur’an serta pembentukan

karakter berbasis nilai-nilai Islam.

Hal ini sejalan dengan visi untuk mencetak generasi Qur’ani yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berakhlak mulia serta mampu berkontribusi positif bagi masyarakat, bangsa, dan negara. Namun, tantangan besar masih dihadapi oleh masyarakat Banten. Data ini menunjukkan adanya kebutuhan mendesak untuk meningkatkan literasi Al-Qur’an di wilayah Banten, khususnya di kalangan generasi muda.

Sebagai respons konkret terhadap permasalahan tersebut, Yayasan Al Kayyis Banten meluncurkan program “Gerakan Seribu Anak Yatim Hafal Al-Qur’an di Banten”. Program ini dirancang untuk memberikan pendidikan dan pembinaan hafalan Al-Qur’an secara gratis

selama enam tahun (jenjang SMP dan SMA) di lingkungan Pondok Pesantren kami.

Melalui program ini, diharapkan akan lahir seribu anak yatim dan dhuafa penghafal Al-Qur’an yang mampu menjadi teladan dan agen perubahan di masyarakat. Pelaksanaan program ini direncanakan dimulai pada tahun ajaran 2025, dengan penerimaan peserta didik secara bertahap selama enam tahun ke depan. Kami menyadari bahwa keterbatasan infrastruktur dan sumber daya pengajar menjadi tantangan tersendiri.

Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan dukungan dari pemerintah daerah maupun pusat, para pemangku kepentingan, serta lembaga donor baik nasional maupun internasional, agar program ini dapat berjalan optimal dan memberikan dampak yang luas bagi masyarakat.

Kami percaya, dengan sinergi dan kolaborasi yang kuat, seribu anak yatim dan dhuafa

penghafal Al-Qur’an dari Banten akan mampu berkontribusi nyata bagi kemajuan bangsa dan

negara, serta mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional melalui pengamalan

nilai-nilai luhur Al-Qur’an.

"Semoga inisiatif ini menjadi inspirasi dan tonggak semangat bagi seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama membangun Indonesia yang madani, berlandaskan akhlakul karimah" ujar Kyai Deden Hidayat, S.Pd.I, pengasuh pondok tersebut.