Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri telah selesai memberikan pengarahan tertutup dalam acara pembekalan kepala daerah PDIP se-Indonesia yang digelar selama tiga hari, sejak Jumat hingga Minggu, 18 Mei.

Acara yang berlangsung di Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan itu diikuti oleh 115 kepala daerah. Namun, beberapa tokoh tercatat tidak hadir, termasuk Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dan Wakil Gubernur Rano Karno.

Ketua DPP PDIP Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah Ganjar Pranowo mengatakan, keduanya telah menyampaikan izin tidak dapat hadir karena memiliki agenda lain.

“(Pramono) Mau haji, katanya. Kalau Rano Karno lagi di Cannes Film Festival. Kemarin izin,” kata Ganjar saat ditemui di lokasi acara, Minggu, 18 Mei.

Ganjar menambahkan, sejumlah kepala daerah lain juga tidak bisa hadir karena sedang menjalankan tugas di luar kota atau kegiatan penting lainnya. Meski begitu, PDIP tetap akan menggelar sesi pembekalan lanjutan bagi mereka yang belum sempat hadir.

“Nanti kita akan bikin (pembekalan) lagi untuk yang belum,” ujarnya.

Selama tiga hari pembekalan, para kepala daerah dibekali materi strategis dan diminta membangun komitmen untuk menentukan target pembangunan di wilayah masing-masing, termasuk dalam hal peningkatan kualitas sumber daya manusia.

“Komitmen dibangun, ditandatangani untuk mereka berbagi pengalaman dan mulai pulang menentukan target-target pembangunan,” ujar Ganjar.

Selain itu, kepala daerah PDIP juga diminta menjabarkan program kerja berbasis janji politik semasa kampanye pilkada, namun tetap dalam koridor garis ideologis partai.

“Partai punya fungsi kenegaraan sebagai bagian dari pilar demokrasi. Maka kalau sudah punya pemikiran yang sama, ya mesti dilaksanakan. Sekarang kita mau gabungkan pikiran ideologis dan teknokratis agar capaiannya terukur,” kata mantan Gubernur Jawa Tengah itu.

Sejumlah kepala daerah yang hadir antara lain Gubernur Bali Wayan Koster, Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo, Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng, dan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.