JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan, Ia ingin bekerja sama dengan mitranya, Presiden Recep Tayyip Erdogan untuk menyelesaikan konflik di Ukraina.
"Saya berharap dapat bekerja sama dengan Presiden Erdogan untuk mengakhiri perang yang konyol namun mematikan antara Rusia dan Ukraina, sekarang!" tulisnya di Truth Social setelah melakukan pembicaraan telepon dengan Presiden Turki tersebut, melansir TASS 6 Mei.
Menurut unggahan di media sosial tersebut, kedua presiden mendiskusikan Ukraina, Suriah dan Gaza (Palestina) dan sepakat untuk bertukar kunjungan.
Kantor Presiden Erdogan sebelumnya mengatakan, selama pembicaraan Pemimpin Angkara menyatakan niatnya untuk mengembangkan kerja sama dengan Washington di berbagai bidang, terutama industri pertahanan.
Ia juga mengatakan, Ankara menghargai upaya Negeri Paman Sam untuk mengadakan pembicaraan dengan Iran.
Trump, yang berjanji untuk mengakhiri perang Ukraina dalam waktu 24 jam setelah memulai masa jabatan keduanya pada Bulan Januari, telah mendesak Kyiv dan Moskow untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata, melansir The Moscow Times.
Turki, anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), telah berupaya untuk menjaga hubungan baik dengan kedua negara tetangganya di Laut Hitam tersebut sejak invasi Moskow tahun 2022 dan telah dua kali menjadi tuan rumah pembicaraan yang bertujuan untuk mengakhiri perang tersebut.
BACA JUGA:
Trump sendiri mengatakan memiliki hubungan yang "sangat baik" selama masa jabatan pertamanya sebagai presiden AS dari tahun 2017 hingga 2021.
Diketahui, Presiden Trump direncanakan mengunjungi Arab Saudi, Qatar dan Uni Emirat Arab (UEA) minggu depan.