Bagikan:

JAKARTA – Sebuah pengadilan di Moskow menyatakan perusahaan teknologi raksasa asal Amerika Serikat, Google, bersalah karena membocorkan data pribadi tentara Rusia yang tewas dalam perang di Ukraina. Kabar ini disampaikan oleh kantor berita negara Rusia, TASS, pada Senin 21 April, mengutip dokumen pengadilan.

Dalam dokumen tersebut disebutkan bahwa dalam sebuah video yang dipublikasikan di platform YouTube—yang dimiliki oleh Google—terdapat informasi mengenai jumlah korban tentara Rusia dalam konflik di Ukraina, termasuk data pribadi para prajurit yang gugur.

"Video tersebut menyebarkan informasi mengenai kerugian yang diderita pasukan Rusia di Ukraina, serta memuat data pribadi para tentara," demikian bunyi ringkasan putusan yang dikutip TASS.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak Google belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar yang dikirimkan melalui email di luar jam kerja.

Rusia dalam beberapa tahun terakhir secara konsisten menekan perusahaan teknologi asing agar menghapus konten-konten yang dinilai ilegal oleh pemerintah, termasuk informasi yang dianggap "palsu" terkait perang di Ukraina. Jika perusahaan-perusahaan tersebut tidak mematuhi perintah, mereka dikenakan denda kecil namun terus berulang.

Tindakan hukum terhadap Google ini bukan yang pertama kalinya. Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya telah menuding Google sebagai alat politik pemerintah Amerika Serikat. Dalam pernyataan pada Desember 2024, Putin mengatakan bahwa perusahaan itu digunakan oleh pemerintahan Presiden AS saat itu, Joe Biden, untuk mendapatkan keuntungan politik.

Meski denda yang dikenakan terhadap perusahaan-perusahaan seperti Google relatif kecil dibandingkan pendapatan global mereka, langkah ini menunjukkan tekad Rusia untuk mengendalikan narasi publik terkait konflik di Ukraina, dan membatasi penyebaran informasi yang tidak sesuai dengan versi resmi pemerintah.

Sejauh ini belum diketahui hukuman atau sanksi spesifik yang dijatuhkan terhadap Google dalam kasus terbaru ini. Namun, keputusan ini menambah daftar panjang perseteruan antara pemerintah Rusia dan platform-platform digital Barat.