Bagikan:

JAKARTA - Manchester United menampilkan deretan pemain muda saat menghadapi Brentford di pertandingan Premier League Inggris di Stadion GTech Community, Minggu, 4 Mei 2025 dini hari WIB. Hasilnya sudah bisa ditebak meski MU kalah tipis 4-3.

'You can't win anything with kids'. Pernyataan ikonik pundit sepak bola yang juga legenda Liverpool Alan Hansen saat mengomentari hasil pertandingan MU melawan Aston Villa pada laga perdana Premier League Inggris 1995.

Saat itu manajer MU Sir Alex Feguson menurunkan anak-anak muda yang baru lulus dari akademi, David Beckham, Neville bersaudara, Gary dan Phil, Paul Scholes serta Nicky Butt. Hasilnya MU kalah 3-1 lawan Villa.

Hansen pun menyebut Ferguson tampaknya sulit membawa MU memenangi apa pun karena Beckham dkk tak akan mampu bersaing dengan tim-tim kuat semacam Liverpool yang menguasai Divisi Satu Liga Inggris sebelum berubah menjadi Premier League. Lalu ada Arsenal, Leeds United dan juara bertahan Blackburn Roves.

Saat itu MU ditinggalkan pemain pilar, Mark Hughes, Paul Ince, dan Andrei Kanchelskis yang membawa The Red Devils mengawali kejayaan dengan memenangi Liga Premier 1992 dan 1993. Hughes dkk juga mengantarkan MU juara Piala FA, Piala Winners (sekarang Liga Europa) dan Piala Super UEFA.

Namun anak muda MU yang menggantikan para senior itu sukses membuat kejutan. Mereka langsung meraih double winners, juara Premier League dan Piala FA. Pada tahun-tahun selanjutnya, deretan anak muda itu sepenuhnya menguasai Liga Inggris.

Ferguson menorehkan sejarah saat pernyataan ikonik 'You can't win anything with kids' itu memotivasi pemain mudanya. Langkah Ferguson kemudian diikuti Amorim.

Dalam laga melawan Brentford, Amorim menurunkan bek Tyler Fredricson (20), Harry Amass (18) dan striker Chido Obi-Martin yang juga masih berusia 17. Bahkan Obi-Martin menjadi pemain termuda dalam sejarah MU yang menjadi starter

Selain itu ada Kobbie Mainoo (20) dan Alejandro Garnacho (20). Hanya keduanya sudah dimatangkan lebih dulu dan turut memenangi Carabao Cup dan PIala FA. Amorim pun menjadikan MU sebagai tim termuda dalam sejarah Premier League.

Namun Amorim juga mencatatkan sejarah membawa MU menempati posisi terburuk di klasemen. Kekalahan itu menjadikan MU melorot posisinya. Kini, mereka menempati peringkat 15 dengan poin 39. MU beruntung karena sudah ada tiga tim yang terdegradasi sehingga mereka tak perlu fight agar bisa bertahan di kasta tertinggi.

Keputusan Amorim menurunkan pemain muda memang menjadi strategi karena MU akan menghadapi Athletic Bilbao pada laga kedua semifinal Liga Europa di Old Trafford, Jumat, 9 Mei 2025 dini hari WIB.

Meski sudah unggul 3-0 di laga pertama dan selangkah lagi ke final, namun Amorim tetap memperhitungkan laga kedua dengan mengantipasi kejutan Bilbao.

Jadilah Amorim merotasi pemain secara besar-besaran. Nyaris semua pemain pilar dibangkucadangkan. Namun beberapa pemain senior seperti Harry Maguire dan Leny Yoro kemudian dimainkan di babak kedua.

Meski tampil dengan komposisi pemain yang berbeda, namun MU justru mengawali laga dengan baik. Mereka unggul lebih dulu saat Mason Mount mencetak gol di menit 14.

Hanya setelah unggul 1-0, MU justru mengalami penurunan. Apalagi, bek Luke Shaw kemudian melakukan gol bunuh diri di menit 27. Shaw, bek berusia 29 yang menjadi pemain paling senior di starting line up itu sesungguhnya hendak memberikan bola kepada kiper Altay Bayindir. Hanya Bayindir salah mengantisipasi sehingga sundulan Shaw malah membuat bola meluncur ke gawang sendiri.

Selanjutnya, Brentford mulai bermain lebih agresif. Hasilnya Kevin Schade membawa tuan rumah berbalik unggul di menit 33. Skor 2-0 untuk Brentford bertahan hingga babak pertama usai.

Di babak kedua, Brentford kian agresif menekan MU. Namun mereka harus menunggu hingga menit 70. Schade mencetak brace yang membawa The Bees unggul 3-1. Situasi MU kian memburuk Yoane Wissa memantapkan keunggulan Brentford hanya empat menit berselang.

Saat memasuki bagian akhir pertandingan, MU berhasil bangkit. Garnacho akhirnya memperkecil ketinggalan setelah mencetak gol di menit 82.

Selanjutnya Amad Diallo yang juga masih berusia 22 menambah satu gol lagi di injury time. Gol di menit 90+5 ini menjadi gol telat karena MU sudah kehabisan waktu menyamakan kedudukan. Skor 4-3 untuk Brentford bertahan hingga akhir laga.