Bagikan:

JAKARTA - Semangat sport tourism tidak lagi hanya tentang menjelajahi destinasi sambil berolahraga, tetapi juga dapat menjadi jembatan menuju perubahan sosial, khususnya di bidang pendidikan.

Melalui kegiatan lari marathon internasional, masyarakat kini memiliki peluang untuk berkontribusi pada akses pendidikan yang lebih merata bagi generasi muda. Hal inilah yang mendorong terciptanya kolaborasi antara sektor swasta dan organisasi sosial, menjadikan aktivitas fisik sebagai sarana pemberdayaan.

Golden Rama Tours & Travel, sebagai salah satu pelaku industri perjalanan yang telah lama hadir di Indonesia, menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan melalui kampanye MILES (Membangun Inspirasi Lewat Setiap Perjalanan).

MILES sendiri merupakan bagian dari inisiatif keberlanjutan Langkah Baik, yang berfokus pada tiga pilar utama, pendidikan, lingkungan, dan pelestarian budaya. Melalui langkah ini, Golden Rama ingin membangun nilai lebih dari setiap perjalanan, menjadikannya wadah untuk kepedulian dan kolaborasi sosial.

Kampanye ini menjadi bagian dari inisiatif sosial bertajuk World Marathon Charity Initiative, yang menggandeng Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) untuk mendukung pendidikan tinggi bagi mahasiswa dari keluarga kurang mampu.

"Bantuan ini memang diperuntukkan pada mahasiswa pendidikan tinggi, karena tujuannya kami ingin setiap keluarga satu sarjana yang selaras dengan program pemerinta. Kami merasa pendidikan ini penting membawa mereka ke jenjang kehidupan yang lebih baik," ungkap Lucky Albertinus, General Manager Hotel Package dan VIBE Golden Rama dalam keterangannya.

Aksi marathon untuk pendidikan generasi muda
Aksi marathon untuk pendidikan generasi muda (dok. Golden Rama)

Dalam sebuah acara yang berlangsung di Ruang Belajar Alex Tilaar, Jakarta, Golden Rama menyerahkan donasi lebih dari Rp100 juta kepada YCAB Foundation. Donasi ini merupakan hasil kontribusi para pelari Indonesia yang mengikuti program World Marathon Series 2025, dan akan digunakan sebagai tahap awal pemberdayaan pendidikan generasi muda.

Saat ini, tidak sedikit ajang marathon dunia kini menyisipkan misi amal sebagai bagian dari acaranya. Golden Rama mengambil peran sebagai penghubung, membuka akses bagi masyarakat Indonesia untuk terlibat dalam inisiatif global tersebut, sembari menjadikan kegiatan sport tourism sebagai sarana pembangunan sosial.

Madu Sudono memberikan apresiasi atas semangat para pelari yang tergabung dalam program ini. Menurutnya, partisipasi para pelari marathon bukan hanya tentang pencapaian personal, tetapi juga menjadi simbol solidaritas sosial.

"Bersama, kita berlari bukan sekadar untuk melewati garis finis, melainkan untuk membuka jalan bagi anak-anak bangsa agar memiliki akses pendidikan yang lebih baik. Inilah esensi dari perjalanan yang bermakna,” tambah Madu.

Dana yang terkumpul nantinya akan dimanfaatkan untuk memberikan akses pendidikan kepada mahasiswa berprestasi yang membutuhkan, sebagai wujud nyata dari semangat lari untuk perubahan, terutama di bidang pendidikan

"Kami yakin, perubahan sosial hanya bisa dicapai dengan gotong royong. Kemitraan ini menunjukkan bahwa sektor swasta memiliki peran penting dalam menciptakan kesempatan belajar bagi anak-anak muda dari keluarga prasejahtera," sambut Lusman Yunarto, selaku Kepala Program Management Department YCAB.