YOGYAKARTA - Menabung adalah kebiasaan finansial yang sangat baik dan seharusnya ditanamkan sejak dini. Banyak orang tua mengajarkan anak-anaknya untuk menyimpan uang di celengan sebagai cara sederhana mengelola uang. Namun, seiring berkembangnya zaman dan kebutuhan finansial yang semakin kompleks, penting bagi kita untuk memahami kekurangan menabung di celengan dibandingkan metode menabung modern seperti di bank atau aplikasi keuangan digital.
Artikel ini akan membahas berbagai sisi negatif dari kebiasaan menabung di celengan yang sering dianggap aman, namun sebenarnya menyimpan banyak risiko, terutama bagi orang dewasa yang memiliki tujuan keuangan jangka panjang.
Kekurangan Menabung di Celengan
- Tidak Aman dari Risiko Kehilangan
Salah satu kekurangan menabung di celengan yang paling mendasar adalah risiko keamanannya. Uang yang disimpan secara fisik di rumah sangat rentan terhadap pencurian, kebakaran, atau bencana alam. Berbeda dengan uang yang disimpan di bank, di mana ada perlindungan dari lembaga penjamin seperti LPS (Lembaga Penjamin Simpanan), uang di celengan sama sekali tidak memiliki perlindungan hukum apabila hilang.
Bayangkan jika Anda sudah mengumpulkan uang jutaan rupiah dalam celengan, lalu rumah Anda mengalami kebakaran atau kemalingan. Seluruh tabungan bisa hilang seketika tanpa jejak dan tanpa ada ganti rugi.
- Tidak Ada Bunga atau Imbal Hasil
Uang yang disimpan di celengan tidak akan bertambah nilainya seiring waktu. Berbeda dengan tabungan di bank atau investasi di reksa dana yang bisa memberikan bunga atau imbal hasil tertentu. Ini artinya, uang Anda hanya akan diam tanpa berkembang.
Inilah salah satu kekurangan menabung di celengan yang kurang disadari banyak orang. Dalam jangka panjang, uang di celengan akan kalah dari inflasi karena nilainya tidak bertambah. Jika harga-harga barang naik, uang yang disimpan justru akan mengalami penurunan daya beli.
- Sulit Melacak dan Mengatur Keuangan
Manajemen keuangan adalah bagian penting dari pengelolaan finansial pribadi. Namun, dengan menabung di celengan, Anda tidak memiliki sistem pencatatan atau pelacakan transaksi yang jelas. Hal ini menyulitkan Anda mengetahui berapa uang yang sudah ditabung, kapan terakhir menyimpan, atau apakah uang sudah digunakan sebagian tanpa sadar.
Tanpa laporan atau riwayat transaksi seperti di rekening bank atau dompet digital, menabung di celengan membuat Anda rentan terhadap pengeluaran impulsif dan pengelolaan uang yang tidak disiplin.
- Tidak Efisien untuk Tujuan Finansial Besar
Jika Anda memiliki tujuan keuangan besar seperti membeli rumah, kendaraan, atau biaya pendidikan anak, menabung di celengan bukanlah cara yang bijak. Jumlah uang yang bisa Anda simpan terbatas, dan risiko kehilangan semakin besar jika nominalnya makin tinggi.
Kekurangan menabung di celengan terasa semakin jelas ketika dibandingkan dengan instrumen keuangan modern yang tidak hanya aman, tetapi juga memiliki fitur pengembangan dana seperti deposito, tabungan berjangka, atau investasi dengan return jangka panjang.
- Membentuk Kebiasaan Konsumtif
Celengan biasanya mudah diakses dan dibuka kapan saja. Ini bisa menimbulkan godaan besar untuk menggunakan uang yang sudah ditabung untuk hal-hal konsumtif yang tidak direncanakan. Akibatnya, niat untuk menabung secara jangka panjang bisa terganggu dan target keuangan tidak tercapai.
Kebiasaan seperti ini tentu merugikan, apalagi jika uang yang diambil digunakan untuk hal-hal yang sifatnya tidak penting atau hanya sekadar keinginan sesaat.
- Tidak Bisa Digunakan untuk Transaksi Digital
Di era digital seperti sekarang, banyak transaksi dilakukan secara online atau non-tunai. Uang yang disimpan di celengan tidak bisa langsung digunakan untuk membayar tagihan, transfer, atau belanja online. Anda perlu ke ATM atau tempat penukaran uang terlebih dahulu.
BACA JUGA:
Ini merupakan kekurangan menabung di celengan yang cukup merepotkan, terutama jika Anda perlu melakukan pembayaran secara cepat dan praktis.
Meskipun menabung di celengan bisa menjadi langkah awal yang baik, terutama bagi anak-anak, namun untuk orang dewasa dan dalam konteks keuangan jangka panjang, metode ini memiliki banyak kelemahan. Beberapa kekurangan menabung di celengan antara lain adalah risiko kehilangan, tidak ada bunga, sulit dipantau, tidak cocok untuk tujuan besar, dan tidak mendukung transaksi digital.
Untuk keamanan dan efisiensi yang lebih tinggi, disarankan menggunakan layanan keuangan formal seperti bank, aplikasi e-wallet, atau bahkan instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko Anda. Dengan demikian, Anda tidak hanya menabung dengan aman, tetapi juga berpeluang mengembangkan dana Anda untuk masa depan yang lebih baik.
Selain itu, Anda juga perlu Kenali Kelebihan serta Kekurangan Frugal Living Sebelum Menerapkannya
Jadi setelah mengetahui kekurangan menabung di celengan, simak berita menarik lainnya di VOI.ID, saatnya merevolusi pemberitaan!