Bagikan:

JAKARTA - Artis muda Aurora Ribero kembali hadir di layar lebar dengan peran menantang sebagai Annisa dalam film Pembantaian Dukun Santet. Dalam sesi wawancara yang berlangsung di kantor VOI, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin, 14 April, Aurora membagikan pengalamannya mendalami karakter kompleks yang penuh luka batin.

“Jadi aku disini berperan sebagai Annisa. Dia tuh salah satu anak dari pesantren di daerah Jawa Timur. Karena dia tuh orang yang sebenarnya introvert banget sih dan pendiam terus kayak nggak banyak ngomong lebih keep to herself gitu. Dan dia juga ada background trauma masa kecilnya ditinggal sama ibunya dan keluarganya. Untungnya di pesantren ini dia punya satu bestinya dia itu yang diperanin sama Kaneishia Yusuf. Itu adalah kayak orang terpercayanya dia lah,” ungkap Aurora Ribero.

Karakter Annisa digambarkan sebagai pribadi yang sangat sensitif terhadap lingkungan dan energi sekitarnya, meski tak banyak bicara.

Eksklusif Aurora Ribero (Foto: Karisa Aurelia Tukan, DI: Raga/VOI)
Eksklusif Aurora Ribero (Foto: Karisa Aurelia Tukan, DI: Raga/VOI)

“Yang menarik adalah walaupun dia sangat introvert dan sebenarnya nggak terlalu nunjukin sisi diri dia yang sebenarnya. Dia tuh sangat-sangat sensitif sama situasi, suasana, energi, apa yang terjadi, vibe-vibe orang di sekitar dia. Kayak kode kecil aja dia tuh yang paling bisa melihat gitu loh kayak eh ini ada sesuatu, eh ini ada sesuatu gitu. Itu yang bikin menarik sih menurut aku. Dan dengan trauma masa lalunya itu juga bikin dia jadi ada dimensi yang lumayan dalam sebagai karakter,” cerita Aurora.

Meski tak sepenuhnya identik, Aurora mengaku menemukan kesamaan antara dirinya dan Annisa yang membuat proses pendalaman karakter terasa lebih natural.

“Ada sih sebenarnya (kesamaan antara karakter asli dan di film). Karakterku kan introvert banget. Aku sih nggak se introvert itu. Aku masih ambivert tapi memang kadang untuk mengisi baterai aku tuh emang harus sendiri. Jadi ada kesamaan di situ dan ada kesamaan di aku nggak ngomong semua yang aku pikirin sama kayak dia. Aku keep to myself juga,” tuturnya.

Eksklusif Aurora Ribero (Foto: Karisa Aurelia Tukan, DI: Raga/VOI)
Eksklusif Aurora Ribero (Foto: Karisa Aurelia Tukan, DI: Raga/VOI)

“Terus sama keras kepala aku taurus. Jadi kayak kalau pengen tahu sesuatu tuh harus tahu sampai akar-akarnya gitu. Pokoknya harus kejadian. Jadi mempermudah banget sih karena kesamaan ini,” sambungnya.

Menariknya, Aurora juga mempersiapkan perannya dengan menghafal ayat kursi yang secara khusus ditambahkan dalam adegan film.

“Ada, aku ngapalin ayat kursi buat film ini. Tapi seru sih hafalkan ayat kursi. Sekarang aku jadi suka ngomong-ngomong ayat kursi gitu kadang. Kayak randomly. Belajar di Youtube di kamar sebelum take. Kayak beberapa minggu sebelum take gitu. Waktu lagi reading juga aku hafal. Karena sebenarnya awalnya tuh nggak ada tuh scene yang ayat kursi itu, tapi terus tiba-tiba kayak iya ya ternyata kalau nggak ada ini ada yang kurang, masa nggak sih gitu. Jadi disuruh terus dihafal,” katanya.

Aurora juga menaruh perhatian besar pada gestur dan kebiasaan Annssa untuk membangun karakter yang lebih realistis dan berakar pada latar belakang sang tokoh.

“Terus juga nyari-nyari gesture untuk karakter Annisa ini kayak gimana ya kira-kira dengan karakter yang patar belakangnya kayak dia. Terus selama hidupnya dia udah ngalamin apa aja. Kira-kira gesture-nya dia tuh akan seperti apa. Ya hal-hal kecil sih kayak kira-kira hobinya apa di tempat yang kayak gitu. Di pesantren. Kan sebenarnya nggak banyak yang bisa dilakuin gitu-gitu,” pungkas Aurora.

Berkembang Lewat Film Horor

Eksklusif Aurora Ribero (Foto: Karisa Aurelia Tukan, DI: Raga/VOI)
Eksklusif Aurora Ribero (Foto: Karisa Aurelia Tukan, DI: Raga/VOI)

Aurora Ribero mengungkapkan ketertarikannya yang mendalam terhadap genre film horor, baik sebagai penonton maupun pelaku seni peran. Dalam sebuah wawancara, Aurora menceritakan bagaimana film horor bukan hanya menyajikan ketakutan semata, tetapi juga menawarkan eksplorasi emosi yang kompleks dan mendalam.

“Suka, aku suka banget genre horror, ada salah satu film favoritku dari luar judulnya Hereditary itu all time favorite aku sih film itu dan ada art nya sendiri sih dari film-film horor kayak gitu highlight ketakutan di manusia, ketakutan di diri kita sendiri mungkin kayak semuanya kan bisa jadi menakutkan untuk kita sesuatu yang kita gak tau itu kan bisa jadi menakutkan jadi itu menarik banget sih buat aku,” ujar Aurora Ribero.

Dalam keterlibatannya di film horor, Aurora merasakan bagaimana genre ini memaksanya untuk mendorong batas kemampuan akting, apalagi dalam suasana yang menegangkan dan membutuhkan reaksi emosional yang autentik.

“(Main film horor jadi eksplorasi akting) Banget sih, iya kayak agak push the limit juga sih ada di film horor tuh kayak gimana caranya aku bikin ini tetap organik dan raw apalagi kalau kadang take-nya berkali-kali itu kan kayak aduh aku udah tau apa yang akan terjadi gimana ya caranya biar tetap bisa jadi sesuatu yang beda gitu,” ungkapnya.

Eksklusif Aurora Ribero (Foto: Karisa Aurelia Tukan, DI: Raga/VOI)
Eksklusif Aurora Ribero (Foto: Karisa Aurelia Tukan, DI: Raga/VOI)

Untuk mendapatkan reaksi ketakutan yang alami, Aurora bahkan menghindari melihat properti atau penampakan yang akan muncul dalam adegan, agar rasa kagetnya tetap nyata saat kamera mulai merekam.

“Kadang kan mungkin scene-scene kayak kalau misalnya scene-scene yang ketakutan gitu ya, kan sebelum take kan sebenernya udah keliatan kan hantunya jadi kayak udah lama aku melihatnya jadi kadang aku kayak oke nggak usah liat dulu biar nanti beneran kaget. Karena untungnya aku itu orangnya beneran kagetan, aku suka dikerjain kalau di lokasi karena aku orangnya kagetan banget,” jelasnya.

“Tapi itu bagus buat aku jadinya aku bisa kayak kaget beneran sampe gemeteran sumpah serem, tapi ya itu sih challenge nya itu jangan sampe ngeliat terlalu lama dulu hantunya biar ntar waktu ngeliat kayak bisa lebih organik dan raw kagetnya,” imbuh Aurora.

Saat ditanya soal pertimbangan dalam memilih proyek film, Aurora menekankan pentingnya koneksi personal dengan karakter serta keyakinan terhadap tim produksi.

Eksklusif Aurora Ribero (Foto: Karisa Aurelia Tukan, DI: Raga/VOI)
Eksklusif Aurora Ribero (Foto: Karisa Aurelia Tukan, DI: Raga/VOI)

“(Standar memilih proyek film) Mungkin kalau aku udah ngerasa ada koneksi disana sama aku sama karakter yang aku akan terima itu udah cukup banget sih buat aku dan dengan tau sutradara dan cast lain, passion juga sama filmnya, mau bikin ini menjadi sesuatu yang mungkin kita bisa kayak cari apa ya biar mungkin ini bisa lebih bagus atau apa itu juga udah bikin aku seneng banget sih,” ucapnya.

Di akhir, Aurora mengungkapkan keinginannya untuk terlibat dalam film horor dengan pendekatan psikologis yang mendalam seperti Hereditary.

“Pengin banget di horror yang kayak Hereditary gitu psikologikal horror kayaknya itu yang paling menarik sih buat aku,” pungkasnya.