YOGYAKARTA - Filler dan tanam benang merupakan dua prosedur kecantikan populer yang sering dipilih sebagai proses meremajakan kulit. Namun, sebenarnya apa perbedaan filler dan tanam benang? Kira-kira, prosedur apa yang lebih cocok bagi Anda?
Untuk memahami lebih lanjut terkait perbedaan filler dan tanam benang, simak penjelasannya di bawah ini.
Perbedaan Filler dan Tanam Benang
Jika dilihat dari definisinya, perbedaan antara filler dan tanam benang (thread lift) pada umumnya dilihat dari bahan dan metode pengerjaannya. Lantas, mana yang cocok untuk kita? Hal ini tergantung dari bagian wajah mana yang ingin kita bentuk menjadi lebih menarik atau perlu diperbaiki. Ada beberapa perbedaan filler dan tanam benang, antara lain:
Perbedaan fungsi
Kedua prosedur kecantikan ini dapat diaplikasikan pada bagian wajah yang sama, tetapi memiliki perbedaan fungsi. Filler dimanfaatkan untuk mengisi atau menambah, sedangkan tanam benang untuk mempertegas kulit pada bagian wajah tertentu. Misalnya, untuk mengisi bagian ujung hidung agar lebih mancung, Anda dapat menggunakan prosedur filler. Jika Anda ingin mempertegas kontur ujung hidung, prosedur tanam benang lebih cocok digunakan. Namun, memilih antara kedua prosedur untuk treatment bagian wajah yang sama sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter spesialis terlebih dahulu.
Perbedaan bahan dan metode
Proses filler wajah dilakukan dengan cara menyuntikkan cairan khusus pada bagian wajah tertentu, contohnya pada hidung. Cairan yang dapat digunakan adalah asam hialuronat atau hyaluronic acid (HA). Sebenarnya di dalam tubuh juga terdapat HA, tetapi seiring bertambahnya usia, jumlahnya terus berkurang.
Ketika Anda menyuntikkan tambahan HA, bagian wajah seperti menjadi remaja kembali. Berbeda dengan tanam benang yang menggunakan benang jahit polypropylene. Penggunaan benang ini biasanya digunakan untuk operasi, oleh karena itu bukan menjadi hal yang baru dalam dunia kesehatan. Metode pengerjaannya sendiri sama seperti prosedur operasi. Dokter akan menyisipkan benang ke dalam wajah dengan menggunakan jarum tipis.
Perbedaan ketahanan
Prosedur filler rata-rata bertahan antara 4 bulan hingga 2 tahun. Untuk mempertahankan ketahanan dan hasilnya pada beberapa bulan ke depan, Anda perlu melakukan retouch. Adapun prosedur tanam benang bertahan lebih lama, yaitu 1 hingga 2 tahun. Jika Anda ingin melakukan retouch, perlu menunggu hingga ketahanannya mulai menurun atau jika terjadi efek samping, misalnya benang yang timbul ke permukaan wajah.
Perbedaan waktu pengerjaan
Prosedur filler lebih mudah dan cepat dalam pengerjaannya, sebab menggunakan bahan cairan. Dokter akan menyuntikkan cairan HA pada bagian wajah tertentu. Selanjutnya dokter akan membentuknya sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pasien.
Proses ini bisa jadi hanya menghabiskan waktu beberapa menit saja. Setelah prosesnya selesai, Anda bisa langsung melakukan aktivitas seperti biasanya. Sedangkan untuk tanam benang, metodenya sedikit rumit sehingga harus dilakukan dengan waktu yang lebih lama, kurang lebih tiga puluh menit hingga satu jam. Proses pengerjaannya tergantung dengan seberapa banyak kebutuhan pemakaian benang.
Secara teknis, dokter akan memasukkan jarum tipis dengan benang ke dalam bagian wajah. Selanjutnya, dokter akan menarik benang tersebut untuk mengencangkan wajah pada bagian tertentu. Jika prosedurnya selesai dilakukan, dokter akan menyarankan untuk beristirahat selama beberapa hari sampai luka di wajah membaik hingga sembuh.
Perbedaan proses pemulihan
Pemulihan bekas luka setelah pemberian filler biasanya cepat, dengan sedikit atau tanpa downtime. Beberapa orang bisa jadi mengalami sedikit pembengkakan atau memar yang akan hilang dalam beberapa hari ke depan. Adapun waktu pemulihan tanam benang membutuhkan waktu yang lebih lama dengan kemungkinan adanya benang yang teraba atau terlihat beberapa waktu setelah prosedur.
Pada dasarnya, filler dan tanam benang sama-sama harus dilakukan retouch agar wajah tetap kencang dan berbentuk estetik. Hal ini dikarenakan kedua prosedur ini memiliki masa pakai. Ketika sudah mendekati jangka waktunya, Anda dapat kembali berkonsultasi dengan dokter kecantikan.
Demikianlah ulasan mengenai perbedaan filler dan tanam benang. Semoga informasi ini bermanfaat! Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.