Bagikan:

JAKARTA - Nikocado Avocado, atau Nicholas Perry, dikenal luas sebagai YouTuber ternama dengan video Mukbang yang kontroversial. Dari awalnya seorang vegan yang kalem, Perry bertransformasi menjadi sosok yang gemar menyantap makanan dalam porsi besar.

Perjalanannya menjadi semakin ekstrem ketika ia memutuskan untuk menaikkan berat badannya hingga 113 kg sebagai bagian dari bagian eksperimennya.

Setelah menjalani tantangan itu, Perry kini berhasil menurunkan berat badan secara drastis. Meski terlihat sebagai pencapaian luar biasa, ia justru menghadapi tantangan baru yang jauh lebih sulit, yakni kulit bergelambir, masalah kesehatan dan tekanan mental.

"Saya berkata pada diri sendiri, 'Saya akan terus makan sampai gemuk sebisa mungkin hingga usia 30 tahun. Lalu setelah itu, saya akan diam-diam menjalani perjalanan menurunkan berat badan dan mengejutkan publik,'" ujar Perry, dikutip dari laman Daily Mail.

Setelah ulang tahunnya yang ke-30 pada tahun 2022, Perry pun memulai perjalanan rahasia menurunkan berat badan. Dari berat awal 186 kg, ia berhasil menurunkan berat badan menjadi 72 kg. Sementara para penontonnya tidak menyadari perubahan ini, karena Perry terus mengunggah video-video lama untuk menjaga rahasia tersebut.

Meski berhasil menurunkan berat badan, Perry menghadapi masalah baru, yakni kulit bergelambir seberat 7 kg. Ia mengaku tidak bisa mengenakan pakaian dengan nyaman, karena kulit kendur yang menumpuk, terutama di area perut, dada, ketiak, dan paha.

"Saya tidak bisa memakai pakaian biasa, karena kulit kendur membuat pakaian saya terlihat aneh di beberapa area, terutama di bagian perut. Saya harus menyelipkan kulit yang kendur ke dalam celana," katanya.

Selain itu, wajahnya juga mengalami perubahan drastis. Kulit yang dulu meregang, karena berat badan kini menyisakan lipatan di area leher, yang ia sebut sebagai 'leher kalkun'. Kondisi ini memengaruhi kepercayaan dirinya, dan membuatnya merasa tidak nyaman dengan penampilannya.

Untuk mengatasi masalah tersebut, Perry menjalani serangkaian prosedur bedah plastik. Dalam tahapan operasi, ia menjalani facelift, neck lift, body lift 360 derajat, arm lift, thigh lift, torso lift, operasi mengencangkan puting, dan liposuction.

Selama proses pemulihan, Perry mengalami efek samping yang cukup parah. Ia terpaksa duduk di kursi roda selama dua minggu dan harus meminimalisir gerakan agar jahitannya tidak terbuka. Tak hanya itu, ia juga menderita konstipasi akut selama lima hari, karena efek anestesi yang memperlambat sistem pencernaannya.

"Rasa sakitnya luar biasa. Saya menangis dan merintih, sampai akhirnya harus menggunakan supositoria agar bisa buang air besar," ceritanya.

Meski penuh perjuangan, Perry merasa puas dengan hasil operasinya. Ia menganggap tubuh barunya sebagai investasi, sebanding dengan harga tinggi yang telah dibayarkan.