Bagikan:

JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries and Food Security (CTI-CFF) berperan penting dalam menjaga ketahanan pangan dan perikanan berkelanjutan bagi masyarakat pesisir.

"Coral Triangle merupakan kawasan geografis laut tropis yang diakui secara global sebagai pusat keanekaragaman hayati laut dunia. Kawasan ini tidak hanya penting secara ekologis, tapi juga secara sosial dan ekonomi," ujar Trenggono dalam "16th Anniversary of CTI-CPF and Coral Triangle Day 2025" di Jakarta, Kamis, 22 Mei.

Trenggono menilai, kawasan segitiga karang merupakan pusat keanekaragaman laut tropis dunia yang memiliki peran ekologis dan ekonomi penting, terutama sebagai habitat ribuan spesies dan jalur perikanan internasional.

Lebih dari 600 spesies terumbu karang dan 2.000 spesies ikan karang ditemukan di kawasan tersebut, termasuk spesies terancam seperti penyu laut, hiu karang dan duyung yang memerlukan perlindungan serius.

Masyarakat pesisir di enam negara CTI-CFF, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Timor Leste, Papua New Guinea dan Kepulauan Solomon sangat bergantung pada sumber daya laut, sehingga pengelolaan berkelanjutan diperlukan untuk melindungi ekosistem dan menjamin kesejahteraan ekonomi mereka.

Menurut Trenggono, ancaman seperti perubahan iklim, penangkapan ikan berlebih, polusi plastik dan aktivitas manusia destruktif menjadi tantangan utama yang harus dihadapi secara bersama.

"Lebih dari 2.000 spesies ikan karang, area penting bagi spesies laut terancam punah seperti penyu laut, hiu karang dan duyung serta mendukung kehidupan lebih dari 120 juta orang yang bergantung pada sumber daya laut dan pesisir," katanya.

Karena itu, CTI-CFF menjadi forum penting untuk menyatukan komitmen negara-negara anggota dalam merumuskan kebijakan konservasi laut dan pengelolaan perikanan berbasis ilmu pengetahuan.

Peringatan 16 tahun CTI-CFF menjadi momentum memperkuat diplomasi biru Indonesia dan mempromosikan Coral Triangle Day 2025 sebagai ajang edukasi dan kampanye konservasi global.