JAKARTA - Pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2025 dengan tetap pada koridor angka 5 persen.
Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto menyampaikan optimistis tersebut didukung oleh stabilitas makroekonomi yang terus terjaga, pengendalian tingkat inflasi secara konsisten, serta berbagai langkah strategis lainnya yang terus diperkuat.
“Dalam rangka mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional di tengah dinamika global, pemerintah telah menyiapkan dan menjalankan berbagai kebijakan jangka pendek, serta kebijakan jangka menengah untuk menyiapkan fondasi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” ungkapnya dalam keterangannya, Jumat 16 Mei.
Haryo menyampaikan terdapat beberapa kebijakan jangka menengah yang telah disiapkan pemerintah, yakni:
1. Percepatan Hilirisasi dan Industrialisasi
- Pengembangan industri pengolahan mineral seperti nikel, bauksit, dan tembaga
- Penguatan rantai nilai industri kelapa sawit dan komoditas strategis lainnya
- Pembangunan kawasan industri terintegrasi untuk menciptakan ekosistem industri yang kompetitif
2. Transformasi Ekonomi Digital
- Pengembangan infrastruktur digital yang merata di seluruh wilayah Indonesia
- Peningkatan kapasitas dan daya saing start-up teknologi nasional
- Akselerasi digitalisasi UMKM dan sektor publik
3. Transisi Energi dan Ekonomi Hijau
- Pembangunan energi terbarukan dengan target kapasitas yang ditingkatkan
- Pengembangan ekosistem kendaraan listrik dan infrastruktur pendukungnya
- Implementasi proyek energi bersih seperti PLTP Muara Laboh yang telah mendapatkan pendanaan sebesar 499 juta dolar AS dari AZEC
BACA JUGA:
Haryo menyampaikan pemerintah menyadari bahwa mencapai pertumbuhan di atas 5 persen membutuhkan kerja sama seluruh pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat.
"Kebijakan jangka menengah yang strategis, pemerintah yakin pemulihan ekonomi akan terus berlangsung dan semakin kuat ke depan,” pungkasnya.