JAKARTA - Gedung Sekretariat ASEAN, yang ada di Jakarta Selatan diusulkan Wakil Gubernur DKI Rano Karno agar dibuka untuk publik sebagai sarana pembelajaran.
"Ada keinginan dari kita agar Sekretariat ASEAN bisa dibuka untuk umum, karena di sana ada museum. Anak-anak kita bisa belajar tentang bagaimana ASEAN itu," kata Rano usai pencanangan HUT ke-498 Kota Jakarta di Blok M Jakarta Selatan, dilansir ANTARA, Sabtu, 24 Mei.
Rano mengaku sebagai alumni SMAN 6 Kebayoran Baru belum pernah masuk ke dalam gedung tersebut lantaran dibilang tertutup.
Padahal, lanjut dia, gedung Sekretariat ASEAN bisa menjadi potensi sarana untuk mempelajari perkembangan negara ASEAN.
"Saya di SMAN 6 sini, jujur saya nggak pernah masuk ke sana. Karena itu sangat tertutup, artinya memang bukan buat publik," ucapnya.
Maka itu, dia berharap proyek Blok M Hub yang merevitalisasi kawasan Blok M dan sekitarnya mampu menjadi penghubung sekaligus pusat ruang publik.
Sementara, Wakil Sekretaris Jenderal ASEAN, H.E. Nararya Sanggramawijaya Soeprapto menambahkan gedung Sekretariat ASEAN telah menjadi tuan rumah hingga skala internasional.
"Gedung Sekretariat ASEAN selama ini telah menjadi tuan rumah beberapa rangkaian rapat-rapat nasional, regional, maupun internasional lebih dari setahun yang lalu," ucap Nararya.
BACA JUGA:
Nararya menyebutkan rapat-rapat tersebut mencapai 1.600 kali dengan beberapa macam kunjungan dari wakil-wakil daerah.
Maka itu, dia mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi Pemerintah Provinsi DKI yang terus mendukung untuk mempromosikan ASEAN secara berkelanjutan, terutama dalam proyek Blok M Hub.
"Kami sangat senang jika nuansa ASEAN menjadi bagian dari pembangunan berorientasi di kawasan transit Blok M," ucapnya.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membuka kawasan Blok M Hub, Jakarta Selatan, selama 24 jam untuk menyambut HUT ke-498 Kota Jakarta bertemakan "Jakarta Kota Global dan Berbudaya".
Blok M Hub merupakan proyek revitalisasi kawasan sekitar terminal dan mal Blok M yang diproyeksikan menjadi hub (penghubung) transportasi dan fasilitas umum di area tersebut.
Blok M Hub juga akan disiapkan sebagai pusat aktivitas publik, termasuk pengembangan kawasan kuliner dan gedung ASEAN yang akan menjadi bagian dari wajah baru Jakarta.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal merevitalisasi di kawasan Blok M dan ditargetkan rampung pada bulan Oktober 2025.