Bagikan:

JAKARTA - Negosiator Rusia akan menunggu rekan-rekan Ukraina mereka di Istanbul, Turki mulai pukul 10 pagi pada Hari Jumat, kata kepala delegasi Rusia, Vladimir Medinsky.

"Besok pagi (hari ini), tepatnya mulai pukul 10 pagi, kami akan menunggu pihak Ukraina, yang akan tiba untuk pertemuan tersebut. Kami siap bekerja," katanya, dilansir dari TASS 16 Mei.

Diberitakan sebelumnya, Medinsky yang merupakan kepala delegasi Rusia dalam perundingan kali ini mengatakan, tujuan Moskow adalah mencapai perdamaian jangka panjang dengan Kyiv, mencari titik temu dan menyingkirkan alasan konflik.

Medinsky, yang membantu memimpin perundingan 2022 yang gagal, mengatakan Rusia menganggap perundingan yang direncanakan di Istanbul sebagai kelanjutan dari perundingan 2022 yang gagal.

"Kami menganggap perundingan ini sebagai kelanjutan dari proses perdamaian di Istanbul, yang sayangnya, dihentikan oleh pihak Ukraina tiga tahun lalu," kata Medinsky kepada wartawan di Istanbul, melansir Reuters.

Kyiv mengatakan, persyaratan yang ditawarkan Rusia pada tahun 2022 tidak dapat diterima dan akan dianggap sebagai kapitulasi.

"Delegasi bertekad untuk bersikap konstruktif, untuk mencari solusi dan titik temu yang memungkinkan. Tugas negosiasi langsung dengan pihak Ukraina cepat atau lambat adalah mencapai perdamaian jangka panjang dengan menghilangkan akar penyebab dasar konflik," urai Medinsky.

Selain Medinsky, delegasi Rusia kali ini juga mencakup Wakil Menteri Luar Negeri Mikhail Galuzin; Kepala Direktorat Intelijen Utama Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia, Igor Kostyukov; dan Wakil Menteri Pertahanan Alexander Fomin.

Diketahui, beberapa hari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengirim puluhan ribu pasukan ke Ukraina pada Februari 2022, Rusia dan Ukraina memulai pembicaraan di Belarus yang kemudian dipindahkan ke Istanbul, Turki.

Sebuah draf yang dipertimbangkan di sana yang menetapkan kerangka kerja untuk kemungkinan penyelesaian dikenal sebagai "Komunike Istanbul".

Pembicaraan 2022 terhenti pada Bulan Mei, tetapi pejabat Rusia telah lama berpendapat, penyelesaian dapat dicapai sesuai dengan Komunike Istanbul.