Bagikan:

JAKARTA - Utusan senior Presiden AS Donald Trump, Steve Witkoff dan Keith Kellogg akan melakukan perjalanan ke Istanbul, Turki, untuk kemungkinan pembicaraan pada Kamis tentang upaya mengakhiri perang Rusia di Ukraina.

Namun, seorang pejabat senior AS mengatakan tidak jelas apakah ada orang dari pemerintah Rusia yang akan hadir, sebagaimana dilansir Reuters, Selasa, 13 Mei.

Gedung Putih, Departemen Luar Negeri, Dewan Keamanan Nasional dan juru bicara Witkoff tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy sebelumnya menegaskan hanya akan menghadiri pembicaraan pekan ini jika Presiden Rusia Vladimir Putin juga hadir.

Moskow belum mengatakan apakah Putin akan pergi ke Turki.

Putin melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada bulan Februari 2022, yang memicu perang yang telah menewaskan ratusan ribu tentara di kedua belah pihak.

Ketika ditanya langsung siapa yang akan mewakili Rusia dalam pembicaraan tersebut, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan: "Begitu presiden menganggapnya tepat, kami akan mengumumkannya."

Pejabat senior AS mengatakan Washington tidak mengharapkan pengumuman tentang rencana Moskow hingga Kamis pagi.

 

Trump mengatakan pada Senin dirinya akan terbang ke Istanbul untuk pertemuan tersebut jika diperlukan. Ia berada di kawasan Timur Tengah minggu ini untuk pertemuan dengan para pejabat dari Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Qatar.

Para pejabat AS selama akhir pekan mendesak Zelenskyy untuk setuju bertemu Putin secara langsung di Istanbul dan mengumumkan rencananya secara terbuka untuk menunjukkan niatnya bernegosiasi dengan Moskow mengenai kesepakatan damai.

Para pejabat AS berharap Rusia akan menyetujui gencatan senjata darat, udara, laut, dan infrastruktur penting selama 30 hari, kata pejabat senior AS, seraya mengatakan Kyiv telah setuju untuk mematuhi kesepakatan tersebut. Gencatan senjata tersebut juga didukung oleh Eropa, kata pejabat tersebut.

Jika Rusia tidak menyetujui gencatan senjata tersebut, Uni Eropa mengancam akan menjatuhkan sanksi lebih lanjut kepada Moskow, kata pejabat senior AS dan pejabat senior Eropa lainnya kepada Reuters.

Paket sanksi tersebut akan menargetkan armada bayangan Rusia, kata pejabat Eropa tersebut.