JAKARTA - Everton akhirnya berpisah dengan Goodison Park, stadion kebanggaan dan legendaris klub Liverpool ini. Everton pun menutup laga terakhir di kompetisi Premier League Inggris di stadion bersejarah itu dengan manis setelah mengalahkan Southampton 2-0, Minggu, 18 Mei 2025 malam WIB.
Goodison Park mengakhiri tugasnya setelah selama 133 tahun menemani Everton mengarungi kompetisi sepak bola Inggris. Stadion berjuluk "Grand Old Lady" menjadi saksi perjalanan Everton, termasuk saat menguasai liga dan tampil sebagai juara sebanyak sembilan kali.
Selanjutnya, Everton pindah ke stadion anyar Bramley-Moore Dock. Manajer David Moyes juga beruntung karena dirinya kembali menjadi bagian Everton saat klub akhirnya berpindah stadion.
Ya, Moyes pernah lama menangani Everton meski tak pernah memenangi trofi. Selama 11 tahun dia menjadi ikon manajer The Toffees sebelum menggantikan Sir Alex Ferguson di Manchester United pada 2013/2014.
Hanya Moyes gagal di MU sehingga diberhentikan sebelum kompetisi berakhir. Sejak itu, Moyes berpindah-pindah klub dan sempat berkelana di La Liga Spanyol dengan menangani Real Sociedad sebelum kembali ke Inggris. Setelah menangani Sunderland dan West Ham, Moyes akhirnya pulang ke Goodison Park.
Dirinya membawa Everton meraih kemenangan 2-0 melalui brace Iliman Ndiaye di laga terakhir sekaligus perpisahan dengan stadion lama bersejarah itu. Kemenangan atas Soton menjadikan Everton bertahan di peringkat 13 dengan poin 45.
Sementara, Soton yang musim depan berkompetisi di liga 2 atau Divisi Championship tetap berada di dasar klasemen. Mereka mengantungi poin 12 dari 37 pertandingan.
"Tim ini akan dikenang dalam sejarah karena memainkan laga terakhir di sini," kata Moyes.
Ndiaye sendiri merasakan momen yang luar biasa karena dua golnya membawa Everton meraih kemenangan di kandang sendiri.
"Ini pertandingan yang terasa istimewa. Ini sangat berarti dan saya sesungguhnya ingin mencetak hattrick. Suporter juga luar biasa. Sejak pertama saya datang ke sini, mereka memang sungguh mengesankan. Saya pun ingin memberi kemenangan untuk suporter," ucap Ndiaye.
"Mereka tak berhenti bernyanyi sejak gol pertama. Sungguh mengesankan. Mereka pantas mendapatkannya," kata dia lagi.
Di pertandingan yang disaksikan para legenda Everton, Tim Cahill, Wayne Rooney, Duncan Ferguson dan masih banyak lagi, tuan rumah menunjukkan dominasi.
Serangan Everton pun langsung membuahkan hasil saat Ndiaye menaklukkan kiper Soton Aaron Ramsdale sat laga baru berjalan enam menit. Unggul 1-0 menjadikan Everton kian agresif menekan pertahanan lawan.
Everton sempat memperbesar keunggulan melalui Beto di menit 33. Hanya gol itu dianulir setelah wasit meninjaunya lewat VAR. Beto dalam posisi offside sehingga gol dia tak disahkan.
اقرأ أيضا:
Namun Ndiaye tak melakukan kesalahan yang menjadikan dia berhasil mencetak gol keduanya menjelang turun minum. Dia menyelesaikan assist dari Dwight McNeil yang membawa Everton unggul 2-0.
Skor itu tidak hanya bertahan hingga babak pertama usai tetapi tak berubah sampai peluit akhir pertandingan dibunyikan.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)